jump to navigation

Hari Pertama Masuk September 28, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Uncategorized.
1 comment so far

Kemarin (Senin, 9 Syawl 1430 H) adalah hari pertama masuk di Madrasah baik Tsanawiyah maupun Aliyah Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas. Bagi yang berdomisili di Asrama, mereka telah datang pada hari sebelumnya yaitu hari ahad.

Meskipun kegiatan di hari pertama tidak sepadat di hari-hari biasa, namun geliat kegiatan belajar mengajar telah terasa sebelum jam 7 pagi di Kampus Miftahussalam. Hal ini dikarenakan kesemangatan untuk menuntut ilmu santri semakin hari semakin meningkat. Kemudian, tidak penuhnya jadwal pelajaran di hari pertama juga dikarenakan kegiatan belajar mengajar digantikan oleh halal bihalal antara seluruh santri dengan pihak Pesantren.

Dari pihak santri ikrar halal bihalal yang menjadi agenda utama pada acara tersebut diwakili oleh Ketua Ikatan Santri Putra, dan Ikrar tersebut diterima oleh Kepala Madrasah Tsanawiyan dan Kepala Madrasah Aliyah.

Sedangkan Uraian Hikmah yang sedianya diisi oleh pimpinan Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas, ternyata dilimpahkan kepada Wakil Pimpinan oleh Beliau pimpinan Pesantren.

Dan ruang yang digunakan untuk acara tersebut seperti biasa berada di Masjid Nurul Islam Miftahussalam.

KEDATANGAN SANTRI BARU July 15, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Uncategorized.
add a comment

Ahad, 12 Juli 2009

Sejak pagi hari, Komplek kampus Miftahussalam telah ramai dengan kedatangan beberap santri yang berstatus baru, tak ayal seluruh panitia penerimaan santri baru yang biasanya stand by setelah duhur harus mempersiapkan diri lebih cepat dari biasanya.

Namun hal ini telah diantisipasi sebelumnya oleh panitia, sehingga panitia yang dibantu oleh pengurus ikatan santri, siap untuk menerima santri yang datang dari seluruh daerah ini. Sedangkan Pengurus ikatan santri sendiri telah datang dan siap mulai hari Jum’at pagi.

Sejak dua tahun terakhir, Miftahussalam terus menerima santri sesuai kapasitas, meskipun permintaan jauh lebih banyak, namun karena keterbatasan sarana dan prasarana dalam hal ini ruang asrama dan kelas, maka Miftahussalam baru dapat menrima santri berdasarkan kuota yang ada, meskipun miftahussalam terus berusaha untuk meningkatkan yang telah ada.

Pendaftaran santri Baru 2009 April 25, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
add a comment

Bagi kaum muslimin yang menginginkan putranya menjadi santri di Pondok Pesantren Pendidikan islam Miftahussalam Banyumas dapat mengambil formulir langsung di Pondok Pesnatren Pendidikan Islam Miftahussalam atau dapat di download (disini).

Untuk informasi lebih lajut dapat juga dilihat dalam brosur penerimaan santri baru (disini).

Atau dapat juga contact person ke :

Hardi Witryakto di (0281)7902150 atau 08170617314.

Kantor Pondok Pesantren (0281)796121

Pimpinan Pondok Pesantren (0281)796004

Belajar Mandiri April 25, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
add a comment

Siang hari ini, santri kelas 7 dan 8 Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam atau kelas 1 dan 2 pesantren dipulangkan. Hal ini dilakukan dalam rangka memberi kesempatan para santri untuk belajar madiri di tempat tinggalnya masing-masing. Selain itu, mereka juga diberikan amanah untuk memberikan informasi tentang penerimaan santri baru dari Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas yang akan dilaksanakan mulai tanggal 22 Juni mendatang.

Sebelumnya mereka yang memutuskan untuk megikuti program ini diberikan pembekalan oleh pihak Madrasah Tsanawiyah maupun dari pihak Pondok Pesantren. Sebagain besar mereka yang belajar mandiri merupakan santri yang berdomisili di sekitar kabupaten Banyumas. Adapun mereka yang memang bertempat tinggal jauh, tetap bermukim di Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas.

Mereka yang mukim di Pondok Pesantren adalah santri yang bertempat tinggal di luar jawa, selain faktor sempitnya waktu, merekapun lebih merasa lebih baik berada di Pondok Pesantren. Hal ini dikarenakan, Pondok Pesanren tetap melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya. Hal tersebut pula dialami oleh mereka yang berada di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren. Kemarin, selama 5 hari (senin-jum’at) sebagian dari santri Madrasah Aliyahpun melakukan kegiatan yang sama.

Brosur 2009 April 19, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
add a comment

Denagn datangnya tahun pelajaran baru, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas membuka kesempatan bagi masyarakat yang menginginkan putra/i nya menjadi santri di Pondok Pesantren, keterangan lebih lanjut dapat dilihat di brosur penerimaan santri baru. (download disini via 4shared.com)

Rapat Penerimaan Santri Baru April 11, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
add a comment

Sehubungan dengan datangnya tahun ajaran baru 2009/2010, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas-pun membuka pendaftaran bagi calon santri baru,sehubungan dengan hal tersebut, Pondok Pesantren mengadakan rapat konsolidasi dari seluruh panitia penerimaan santri baru. Dengan melibatkan sebagian besar dari unsur madrasah (baik Tsanawiyah maupun Aliyah) rapat yang diselenggarakan pada siang hari ini dibuka oleh Bapak Pimpinan PPPI Miftahussalam banyumas K.H rosjichun, S.Ag.

Miftahussalam Site March 11, 2009

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
add a comment

Assalamu’alaikum…

Perbaikan dari sarana terus di lakukan oleh Miftahussalam. semuanya ini dilakukan dalam rangka memperbaiki layanan yang ada di Miftahussalam. Diharapkan dengan lebih terpenuhinya sarana ini dapat memberikan kepuasan bagi para santri maupun wali santri dalam berbagai bidang.

Tak terkecuali dalam hal publikasi, Miftahussalam berkali-kali mendapatkan saran mengenai pembuatan web site, tak sekedar web blog yang selama ini telah ada. Atas saran dan kritiknya kami sampaikan terimakasih banyak. Dan melalui media ini, akan kami sampaikan bahwa Miftahussalam alhamdulillah telah merintis sebuah website sederhana yang masoh memiliki banyak sekali kekurangan.

Namun setidaknya ini mampu untuk menjawab dari apa yang selama ini harapkan dari santri maupun wali santri dalam mengakses informasi melalui dunia maya.

Saudara sekalian dapat mereview website sederhana kami di http://www.miftahussalam.web.id

Adanya keluhan maupun saran, saudara sekalian dapat pula melayangkan surat ke info@miftahussalam.web.id

Demikianlah berita untuk pagi hari ini,

Salam…

Admin

Wassalamu’alaikum

Pospeda 2008-2 November 24, 2008

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
7 comments

Senin, 24 November 2008

Pagi ini (tepatnya pukul 07.00 waktu miftahussalam) seluruh peserta Pospeda diberangkatkan menuju Kantor Dispora Kabupaten Banyumas, guna mengikuti ceremonial pemberangkatan ke Semarang. Tim yang lebih didominasi oleh atlet cabang atletik ini, didampingi oleh 4 orang oficial yang berasal dari pondok pesantren pendidikan islam miftahussalam banyumas.

selain dari bidang atletik, pondok pesantren pendidikan islam miftahussalam banyumas juga memberangkatkan dari cabang yang lain, seperti tenis meja dan pidato .

Dari lomba pidato sendiri, miftahussalam memberangkatkan santrinya untuk mengikuti bahasa Inggris (Miftahurrohman), bahasa arab (M Iqbal Al Azzam) dan bahasa indonesia (ViVi), sedangkan untuk pembimbing, Miftahussalam mempercayakan langsung kepada ustadz Kasbiyanto,S.Pd untuk langsung mendampingi tim pidato tersebut.

POSPEDA 2008 November 10, 2008

Posted by pesantrenbanyumas in Berita.
2 comments

Ahad, 9 november 2008

Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas menjadi salah satu peserta dalam seleksi Pospeda tingkat kabupaten. kedepan dari hasil seleksi tersebut akan masuk ke tingkat Propinsi di semarang. Dari seleksi tersebut, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas mampu mengungguli dari pesantren-pesantren lain yang ada di kabupaten Banyumas. Dari cabang-cabang yang dilombakan, Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam-lah yang akan mewakili maju ke tingkat propinsi,selain cabang sepak bola.

Acara ini diperuntukan bagi Pondok Pesantren yang memiliki pendidikan umum di dalamnya. Sehingga tidak semua pondok pesantren bisa mengikuti kegiatan ini. Namun, nama-nama Pondok Pesantren yang notabenya besar di wilayah Banyumaspun turut andil dalam kegiatan ini. Sebut saja seperti Pondok Pesantren Kebarongan (Kemranjen), Pondok Pesantren Al Ihsan (Beji-Kedungbanteng), Assuniyah (sokaraja) dan Pondok-Pondok Pesantren yang lain di wilayah Kabupaten Banyumas.

Sehingga, lolosnya para peserta dari Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Seluruh Keluarga Besar Miftahussalam. Karena, kegiatan ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional yang bekerjasama dengan Departemen Agama tentunya.

Selamat, Bagi para peserta. Dan terus tingkatkan kemampuan dengan berlatih. Sekarang waktunya untuk membela daerah! Bukan lagi untuk Institusi, melainkan untuk Kabupaten sebagai tempat kita berasal. Semangat!!!

BERHIAS November 8, 2008

Posted by pesantrenbanyumas in Fiqh.
1 comment so far

Berhias disukai dan diminati oleh manusia karena berhias berarti keindahan dan jiwa manusia cenderung kepada keindahan, kecenderungan kepada keindahan ini dimiliki oleh laki-laki, di samping ia juga dimiliki oleh wanita. Suami berharap istrinya tetap menarik, membahagiakan jika dipandang, istri berharap suaminya berpenampilan baik sesuai dengan kelaki-lakiannya, hanya saja kecenderungan wanita lebih kepada menghiasi diri, sementara kecenderungan laki-laki lebih kepada menikmati perhiasan, dari sini maka tulisan ini lebih fokus kepada berhias dari sisi wanita atau istri.

Dalam lingkup rumah tangga berhiasnya seorang istri untuk suami merupakan perkara yang tidak patut disepelekan, hal ini karena tabiat suami sebagai laki-laki menyukai kecantikan dan keindahan, kalau dia tidak mendapatkan ini dari istri, lalu dari mana dia mendapatkannya. Dalam konteks membahagiakan suami dengan cara-cara yang tidak melanggar batas-batas agama bisa bernilai sebagai sebuah ibadah yang mulia, karena hal tersebut sebagai wujud kecintaan dan kataatan istri kepada suami.

Hukum berhias

Pada dasarnya berhias atau perhiasan dibolehkan, tidak dilarang kecuali apa yang dilarang oleh dalil, ia termasuk salah satu nikmat Allah kepada hamba-hambaNya, Allah telah mengingkari siapa pun yang mengharamkan perhiasan yang Dia sediakan untuk hamba-hambaNya.

Firman Allah, “Katakanlah, ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hambaNya dan (siapa pula yang mengharamkan) rizki yang baik?’ Katakanlah, ‘Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di Hari Kiamat.” (Al-A’raf: 32).

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Aku menyaksikan shalat Id bersama Nabi saw, beliau shalat sebelum khutbah… lalu Nabi saw mendatangi para wanita, beliau memerintahkan mereka bersedekah, maka mereka melemparkan cincin dan kalung dan Bilal menadahinya dengan kainnya.”

Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 10/330 menyebutkan bahwa al-Bukhari meriwayatkan secara muallaq bahwa Aisyah mempunyai beberapa cincin emas, Imam Ibnu Hajar menyatakan bahwa riwayat ini diriwayatkan secara maushul oleh Ibnu Saad.

Demi siapa seorang istri berhias

Ladang ibadah seorang istri adalah suami, dari sini maka hendaknya apa yang dia lakukan pada dirinya adalah semata-mata demi suami termasuk berhias dan mempercantik diri, jika niat istri dalam berhias adalah demi suami maka hal tersebut bernilai ibadah, di samping itu istri tidak akan memperlihatkan perhiasan dirinya kepada orang lain, karena dia memang berhias hanya untuk suami semata bukan untuk orang lain.

Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Aisyah berkata, Rasulullah saw datang kepadaku sementara di tanganku terpasang gelang dari perak, beliau bertanya kepadaku, “Ini apa wahai Aisyah?” Aku menjawab, “Aku melakukannya dengan maksud berhias untukmu.” Nabi saw bertanya, “Kamu menzakatinya?” Aku berkata, “Tidak, masya Allah.” Nabi saw bersabda, “Ia adalah bagianmu dari neraka.”

Kita melihat dalam hadits ini apa yang dilakukan oleh Aisyah dengan memakai gelang dari perak dalam rangka berhias demi suaminya yaitu Rasulullah saw dan beliau tidak mengingkarinya, yang beliau persoalkan dalam hadits di atas adalah sisi yang tidak berkait dengan pembicaraan kita yaitu zakat perhiasan.

Yang terjadi saat ini dan pada zaman ini adalah kebalikannya, seorang istri tidak hanya berhias untuk suaminya semata, akan tetapi di samping untuk suaminya, dia juga berhias untuk selain suami, bahkan sebagian istri tidak berhias untuk suami, tetapi justru berhias untuk orang lain, bukti dari hal ini adalah berhiasnya sebagian istri pada saat dia keluar rumah, sementara di dalam rumah, istri tidak memperhatikan dirinya, pakaiannya ala kadarnya dan rambutnya tidak tertata rapi, tidak masalah kalau suami sedang tidak di rumah, tetapi yang sering hal itu terjadi pada saat suami sedang berada di rumah, namun begitu ada acara di luar rumah, maka dia akan berdandan habis, untuk siapa? Jadi suami tidak meraih yang khusus dari istrinya, sebagian jatahnya diberikan kepada orang lain.

Kepada siapa wanita menampakkan perhiasannya

Kepada orang-orang yang disebutkan oleh Allah dalam firmanNya, “Dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara lelaki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (An-Nur: 31).

Dalam ayat ini Allah menjelaskan siapa-siapa yang boleh melihat perhiasan seorang wanita, di samping suami yang memang berhak mendapatkan bagian terbesar dan terkhusus, ada pula para mahram dan orang-orang di mana terlihatnya perhiasan wanita kepada mereka tidak menimbulkan fitnah dan kerusakan.

Macam-macam perhiasan

Pada dasarnya berhias dan perhiasan terbagi menjadi dua; perhiasaan bawaan atau pemberian dan perhiasan buatan. Yang pertama berarti perhiasan yang sudah dibawa atau dimiliki oleh seorang wanita sebagai pemberian dari Allah seperti kecantikan wajah dan keindahan tubuh. Yang kedua berarti perhiasan yang dihasilkan dan dilakukan oleh seorang wanita dalam upaya menjaga dan menambah perhiasan yang pertama seperti pakaian, make up, perlengkapan perhiasan, emas, perak dan sebagainya.

Perhiasan pertama yang merupakan karunia ilahi, seorang wanita tidak memiliki upaya dalam bagian ini, karena ia merupakan jatah dari ‘sana’, maka dia harus menerimanya dengan rela, tidak perlu menggerutu dan meratapi jatah, lebih-lebih melakukan usaha-usaha merubah ciptaan Allah, tidak perlu, karena pada dasarnya Allah menciptakan kaum hawa ini dengan kecantikan dan keindahan, masing-masing memiliki porsi darinya yang sudah ditakar oleh sang Pemberi, di lain pihak penilaian terhadap kecantikan bersifat relatif dan yang penting bagi seorang wanita adalah suami, jika suami sendiri ma fi musykilah dan menerima bahkan memandangnya yang terbaik dan tercantik, maka hendaknya dia bersyukur, karena dia memang demikian walaupun hanya di mata suami, tetapi itu lebih dari cukup. Mau penilaian dari siapa? Orang lain? Tidak perlu, memang dia itu siapa?

Barangkali yang perlu dan bisa dilakukan adalah menjaga, banyak hal yang bisa dilakukan demi menjaga ini, misalnya menjaga makanan, makan makanan yang berimbang sehingga tubuh tetap langsing dan tidak melebar, makan sayur dan buah-buahan sehingga tubuh terlihat segar, minum jamu atau ramuan-ramuan tertentu, beristirahat yang cukup sehingga kesehatan terjaga, berolah raga sebatas yang diizinkan dan mungkin dilakukan, dan masih banyak lagi perkara-perkara yang bisa dilakukan demi menjaga perhiasan bawaan dan pemberian ilahi ini, tidak masalah selama motivasi istri dalam melakukannya adalah hanya untuk suami seorang.
(Izzudin Karimi)

bersambung…

sumber : http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatsakinah&id=105